Selasa, 27 September 2016

Kesimpulan & Tanggapan Tentang Film Ex Machina

Nama    : Dimas Raka Setti
NPM     : 13114119
Kelas    : 3KA04


Film ini menceritakan tentang sosok penemu mesin pencari paling unggul dan terkenal, 'BlueBook', Nathan Bates .Bates hidup di tengah-tengah kehidupan America yang cukup liar, meski mengambil gambar di Norwegia, dan dengan properti yang sebenarnya. Ia sedang mengembangkan sebuah kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) yang mampu bertindak selayaknya manusia. Caleb, merupakan pekerja di BlueBook dan memenangkan hadiah untuk menghabiskan waktu seminggu bersama bosnya, Nathan Bates, yang ternyata 'mengujicobanya' untuk melakukan serangkaian tes bersama proyek yang dikembangkan Bates itu. Dalam sesi inilah, Caleb bertemu dengan Ava, sebuah ciptaan Bates mengenai kecerdasan buatan itu, yang merupakan subyek android yang cantik dan menarik.

Film ini bagus, sulit memang bagi orang awam atau orang yang menyukai film yang simple kurang cocok dengan film ini, Masih membingunkan apakah si robot wanita itu benar2 sedang menipu si laki-laki tersebut agar dia berhasil melarikan diri dari tempat observasi tersebut? Karena si pencipta mengatakan memang dia sengaja mendesain inteligent si robot wanita untuk itu.

Siapa yang sebenarnya jahat? Si pencipta atau si robot wanita? Di dalam seluruh adegan si pencipta terkesan negatif dan brutal terhadap para robot wanita. Tapi si pencipta menjelaskan kalau memang robot wanita tersebut sengaja diperlakukan demikian untuk riset. Tetapi si robot wanita juga terkesan jahat karena dia meninggalkan si laki-laki terkurung didalam tempat riset tersebut.

Kalau menurut saya tidak ada yang jahat/baik di film ini. Film ini bermain di grey area sebenarnya. AVA terbukti ciptaan sempurna karena dia mempunyai insting dasar manusia yaitu SURVIVAL (bertahan hidup). dia memanfaatkan kenaifan Caleb, untuk lari dari fasilitas bawah tanah.

jadi, AVA tak bisa di judge tokoh jahat..

Si CEO juga bukan tokoh jahat, karena terlalu jenius dia menjadi freak

           Memang tidak salah jika Stephen Hawking menolak keras tentang pengembangan AI bisa di bayangkan nantinya seperti apa dunia ini jika dikuasai oleh robot, sudah banyak film yang menggambarkan pengambil ahlian dunia karena kecanggihan teknologi seperti fim Terminator.

           Inti dari film ini adalah kita boleh saja memanfaatkan teknologi tetapi jangan sampai kita dimanfaatkan oleh teknologi.

REVIEW JURNAL "Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2gLite Expert System Shell"



Di ambil dari jurnal yang berjudul :

Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2gLite Expert System Shell
Lina Handayani dan Tole Sutikno
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan
Kampus III UAD Jln. Prof Soepomo, Janturan, Yogyakarta, Telp. (0274) 379418Fax. (0274) 381523

Link Download PDF Jurnlanya : Disini

1.       Identifikasi Masalah

Secara garis besar permasalahan yang harus dihadapi adalah sebagai berikut:
      a)       Kebutuhan masyarakat akan sarana informasi kesehatan, khususnya menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, salah satunya penyakit THT.
      b)      Kebutuhan masyarakat akan sarana pembelajaran yang efektif mengenai dunia kesehatan.
      c)       Kebutuhan masyarakat akan sarana konsultasi, yang dapat membantu mengidentifikasi dini penyakit-penyakit berbahaya, seperti halnya penyakit THT.
      d)      Kebutuhan pemerintah atau instansi kesehatan lainnya terhadap sarana sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
      e)      Pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas mengenai dunia kesehatan, menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan di masyarakat semakin menurun.
      f)        Ketidak-waspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya, dapat menyebabkan terlambatnya penanggulangan penyakit tersebut, sehingga berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.

2.       Tujuan Penelitian

      a)       Memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan menciptakan sebuah sarana penyampaian informasi dan pembelajaran yang efektif menyangkut dunia kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan penyakit-penyakit THT.
      b)      Memahami dan memperoleh model pengetahuan untuk spesifikasi jenis penyakit-penyakit THT.
      c)       Membantu dalam melakukan identifikasi penyakit infeksi secara dini, melalui pengolahan komputer, sehingga penanganan lebih lanjut terhadap penyakit tersebut dapat dengan cepat dilakukan.
      d)      Memberikan gambaran secara umum, penjelasan, dan bila diperlukan dapat menyampaikan asumsi-asumsi kepada masyarakat menyangkut penyakitpenyakit infeksi.
      e)      Pada kondisi tertentu dapat dinilai lebih mengefesiensikan waktu dan menghemat biaya, jika dibandingkan menggunakan tenaga medis atau peralatan medis secara langsung.

3.       Batasan Masalah

Batasan masalah pada pengembangan Portal Informasi adalah mencakup : pengguna (user) beserta pengelolaannya, berita beserta pengelolaannya, artikel beserta pengelolaannya, jajak pendapat (polling) beserta pengelolaannya, kontak admin beserta pengelolaannya, link beserta pengelolaannya, serta penerapan sekuritas.

Batasan masalah pada pengembangan Sistem Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit THT dibatasi pada kategori penyakit-penyakit antara lain : adalah contract ulcers, abses
parafaringeal, abses peritonsiler, barotitis media, deviasi septum, faringitis, kanker laring,
kanker leher dan kepala, kanker leher metastatik, kanker nasofaring, kanker tonsil, laryngitis,
neuronitis vestibularis, osteosklerosis, otitis media akut, meniere, tonsillitis, tumor syaraf
pendengaran, vertigo postular, sinusitis maksilaris, sinusitis frontalis, sinusitis etmoidalis, dan
sinusitis sfenoidalis.

Pengelompokan pengguna (user) dari Portal Informasi dan Sistem Pakar terbagi menjadi : Administrator (pengguna dengan akses penuh), Operator(pengguna dengan akses semi penuh), dan Pengguna umum (user). Pada pengembangannya Portal Informasi dan Sistem Pakar ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis Web HTML dengan “e2gLite Expert System Shell” penjelasan singkat tentang e2gLite Expert System Shell, Pengembangan sebuah sistem pakar dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama adalah dengan membangun sendiri semua komponen di atas, sedangkan cara kedua adalah dengan memakai semua komponen yang sudah ada, kecuali isi basis pengetahuan. Penggunaan cara kedua disebut sebagai membangun sistem pakar dengan shell.

4.       Metode Penelitian

          a.       Metode Hipotesis

Dengan metode hipotesis ini menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah dikenali hanya dengan suatu kesimpulan diagnostik. Diagnosis banding dimulai sejak permulaan wawancara medis dan berlangsung selama melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis banding tersebut akan diperoleh pertanyaanpertanyaan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menentukan pilihan tes-tes serta pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan.

Data yang berhasil dihimpun, akan dipertimbangkan dan diklasifikasikan berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien serta hubungannya terhadap penyakit tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-tanda yang dialami oleh penderita, maka penegakkan diagnosis akan lebih terpusat pada bagian-bagian tubuh tertentu. Dengan demikian penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda tersebut dapat diketahui dengan mudah dan akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai penyakit tertentu.

5.       Landasan Teori

  1. Penyakit THT

THT (Oto Rhino laryngologi) adalah sebuah cabang ilmu kedokteran yang dikenal secara umum menangani permasalahan tentang telinga, Hidung dan Tenggorokan .

Telinga, Hidung dan tenggorokan  merupakan organ yang sangat vital bagi manusia. Dengan itu kita dapat mendengar, menghirup udara segar. Bagi semua yang mempunyai semuanya haruslah bersukur . dan hal terpenting yang patut dilakukan adalah dengan menjaganya. Untuk itu tidak ada salahnya bagi kita bersama-sama mengetahui apa saja penyakit yang biasanya menyerang THT, apa penyebabnya, dan bagaimana cara penanganannya. Karena dengan mengetahui penyakit yang menyerang Telinga hidung dan tenggorokan  mudah-mudahan kita bisa lebih waspada dan lebih bisa menjaga mata kita.

  1. Portal Infromasi

Portal Informasi adalah sekumpulan aplikasi yang melibatkan data yang telah diproses atau diolah, sehingga data-data tersebut dapat saling melengkapi guna dihasilkan bahan informasi baru yang bermanfaat. Dengan dikembangkannya sebuah Portal Informasi, diharapkan segala bentuk kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, serta penyampaian informasi menjadi lebih baik dan efisien. Portal Informasi tidak selalu melibatkan komputer, Portal Informasi yang menggunakan komputer biasa disebut Portal Informasi berbasis komputer. Sebuah Portal Informasi dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyampaikan informasi. Adapun elemen-elemen yang dimiliki sebuah Portal Informasi berbasis komputer adalah sebagai berikut :

1.      Perangkat keras (hardware)
2.      Perangkat lunak (software)
3.      Prosedur
4.      Manusia (brainware)
5.      Basisdata
6.      Jaringan komputer dan komunikasi data

  1. Sistem Pakar

Sistem Pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan(Artificial Intelligence), definisi Sistem Pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana Sistem Pakar menggunakan pengetahuan (knowledge), fakta, dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan. Dalam pengembangan suatu Sistem Pakar, pengetahuan (knowledge) mungkin saja berasal dari seorang ahli, atau merupakan pengetahuan dari media seperti majalah, buku, jurnal, dan sebagainya. Selain itu pengetahuan yang dimiliki Sistem Pakar bersifat khusus untuk satu domain masalah saja. Semakin banyak pengetahuan yang dimasukan kedalam Sistem Pakar, maka sistem tersebut akan semakin baik dalam bertindak, sehingga hampir menyerupai pakar yang sebenarnya.


  1. Tujuan Sistem Pakar

Tujuan dari sebuah Sistem Pakar adalah mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer dan kemudian kepada orang lain (non expert). Aktivitas pemindahan kepakaran adalah :
•   Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lain)
•   Knowledge Representation (ke dalam komputer)
•   Knowledge Inferencing
•   Knowledge Transfering

  1. Arsitektur Sistem Pakar

Komponen-komponen yang terdapat dalam Sistem Pakar tersebut terdiri dari antarmuka pemakai, basis pengetahuan : fakta dan aturan, akuisisi pengetahuan, mekanisme inferensi, workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.

  • Antarmuka Pemakai

Antarmuka pemakai memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi.

  • Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan berisi pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen ini disusun oleh dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan.

  • Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan proses untuk mengumpulkan data pengetahuan terhadap suatu masalah dari sumber pengetahuan (berasal dari pakar atau media seperti majalah, buku, literatur, dll) kedalam komputer. Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk diolah, dipelajari dan diorganisasikan menjadi basis pengetahuan.

  • Mekanisme Inferensi

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi merupakan bagian dari Sistem Pakar yang melakukan penalaran mengenai informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk menformulasikan kesimpulan. Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining).

Dalam pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goaldriven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan (hipotesa) dan selanjutnya dicari aturan-aturan yang memiliki tujuan tersebut dan dicari kesimpulannya (pembuktiannya). Sedangkan pelacakan ke depan merupakan pendekatan yang dimotori oleh data (data-driven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, danselanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Selain teknik penalaran tersebut, diperlukan juga teknik penelusuran data dalambentuk jaringan yang terdiri atas node-node berbentuk pohon. Ada tiga teknik penelusuran data yang digunakan yaitu : depth-first search, breadht-first search dan best first search.

6.       Analisis Kebutuhan Sistem Pakar

  1. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan pada Sistem Pakar untuk spesifikasi penyakit THT  terdiri dari dua macam sumber pengetahuan Fakta dan Aturan. Fakta pengetahuan yang disimpan yaitu : pengetahuan mengenai jenis penyakit THT serta pengetahuan mengenai manifestasi (gejala atau tanda yang muncul) yang menimbulkan penyakit THT tesebut.

7.       Perancangan

  1. Perancangan Basis Data
berhubungan dengan kompatibilitas browser. Microsoft telah mengumumkan pemisahan antara
JVM (Java Virtual Machine) dari versi Internet Explorer yang diinstall mulai sistem operasi
Windows XP. Hal ini akan menyebabkan semua halaman web yang mengandung applet menjadi
gagal untuk diakses, kecuali pengguna secara khusus menginstall JVM.



Shell e2gLite memerlukan 2 buah file, yaitu file halaman web yang berisi applet e2gLite
serta file basis pengetahuan. Kedua file tersebut ditulis dengan format yang telah ditentukan oleh pembuat e2gLite. Untuk file halaman web, formatnya mengikuti standard HTML, namun
pendefinisian applet beserta parameternya diatur sesuai dengan format yang telah ditetapkan
oleh pembuat e2gLite. Pada penelitian ini file halaman web disimpan dengan nama “tht.html”
dan source code-nya adalah sebagai berikut:

<HTML>
<HEAD>
      <TITLE> Pengembangan Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
      <CENTER><H2><font face="Tempus Sans ITC" size="5"><b> Diagnosis Penyakit THT dengan Sistem
Pakar       
      </b></font></H2></CENTER>
  <p><font face="Comic Sans MS">
  <FONT Size=2> Pada Web ini dibangun sistem pakar (expert system) untuk diagnosis penyakit THT&nbsp;
  (Telinga Hidung Tenggorokan). Domain yang diambil pada desain ini adalah 23 jenis penyakit THT dengan
38 gejala
  </FONT>
  <FONT FACE="Arial,Helvetica" Size=2>
  <CENTER>
  </p>
  <P><H3> </H3>
  <APPLET CODE="e2glite.e2g.class" ARCHIVE="e2glite.jar"
         WIDTH=400 HEIGHT=250>
      <PARAM NAME="KBURL" VALUE="tht.kb">
      <PARAM NAME="APPTITLE" VALUE="DIAGNOSIS PENYAKIT THT">
      <PARAM NAME="APPSUBTITLE" VALUE="Oleh: Lina Handayani dan Tole Sutikno">
      <PARAM NAME="BGCOLOR" VALUE="#30FF00">
      <PARAM NAME="STARTBUTTON" VALUE="Mulai Konsultasi">
      <PARAM NAME="DEBUG" VALUE="true"> Browser Anda Tidak Mendukung Applet Java
</APPLET>
</CENTER>
</FONT>
</BODY>
</HTML>

REM Basis Pengetahuan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit THT

RULE [Apakah penyakitnya adalah contract ulcers?]
If [nyeri saat bicara atau menelan] = true and
[suara serak] = true
Then [penyakit] = "contract ulcers"

RULE [Apakah penyakitnya adalah abses parafaringeal?]
If [nyeri saat bicara atau menelan] = true and
[leher bengkak] = true
Then [penyakit] = "abses parafaringeal"

RULE [Apakah penyakitnya adalah abses peritonsiler?]
If [demam] = true and
[sakit kepala] = true and
[nyeri tenggorokan] = true and
[pembengkakan kelenjar getah bening] = true and
[suara serak] = true and
[air liur menetes] = true
Then [penyakit] = "abses peritonsiler"
…...............
…...............



Kesimpulan dan Saran

Setelah mengamati identifikasi masalah yang ada, diantaranya :
  1. Harus lebih banyak dan rinci dalam mengambil data yang di peroleh agar hasil yang didapat lebih akurat dan tepat
  2. Kebutuhan masyarakat akan sarana informasi kesehatan, khususnya menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit THT.
  3. Kebutuhan masyarakat akan sarana pembelajaran yang efektif mengenai dunia kesehatan.
  4. Kebutuhan pemerintah atau instansi kesehatan lainnya terhadap sarana sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
  5. Pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas mengenai dunia kesehatan, menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan di masyarakat semakin menurun.
  6. Ketidakwaspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya, dapat menyebabkan terlambatnya penanggulangan penyakit tersebut, sehingga berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/THT
http://rukunsaputra.blogspot.co.id/2011/05/jenis-jenis-penyakit-tht.html
Firdausy, K., dkk., 2003, ‘’Implementasi Shell E2gLite untuk Sistem Pakar Berbasis Web
Sebagai Alat Bantu Analisis Kelainan Fungsi Jantung Dengan Menggunakan Data
EKG’’ Forum MIPA, Vol. 2 No.1, Universitas Ahamad Dahlan, Yogyakarta.
Frenzel, L.W., 1987, ‘’Crash Course in Artificial Intelligent and Expert System’’ Howard
W.Sams & Co, New York.
Green, L., 1990, ‘’Health Education Planning a Diagnostik Approach’’ The John Hopkin
University, Mayfield Publishing
Handayani, L. dan Sutikno, T.,  2004, ‘’Sistem Pakar Berbasis Web dengan Shell e2gLite untuk
Diagnosis Penyakit Hati’’ Jurnal Telkomnika, Vol.1, No.2, Teknik Elektro Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Turban, Efraim., 1995, ‘’Decision Support and Expert System Management Support System’’
Prentice-Hall, New Jersey,
…….., e2gLite Demonstrations, http://www.expertse2go.com, Expertise2Go, 2007
…….., Penyakit THT dan Gejala-gejalanya, http://cybermed.cbn.net.id/