Selasa, 06 Desember 2016

Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)

Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)
Teori Elektronika Jaringan Syaraf Tiruan atau Neural Network dikemukakan pertama kali pada tahun 1943 oleh neurophysiologist Waren McCulloch dan logician Walter Pits dalam paper yang berjudul “Bagaimana neuron bekerja?”. Dalam uraiannya mereka memperagakan neural network yang sederhana dengan menggunakan rangkaian listrik, namun teknologi yang tersedia pada saat itu belum memungkinkan mereka berbuat lebih jauh. neuron adalah unit dasar dalam sistem saraf. Ini adalah sel konduktor khusus yang menerima dan mengirimkan impuls saraf elektrokimia. Sebuah neuron khas memiliki badan sel dan lengan panjang yang melakukan impuls dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain.

 

Pengertian Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)
Jaringan Syaraf Tiruan atau Neural Network adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network), seperti manusia, belajar dari suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) dibentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan atau Neural Network berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir. Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum adanya suatu komputer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah mengalami masa vakum selama beberapa tahun.

Inspirasi Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network)
Jaringan Syaraf Tiruan (Neural Network) terinspirasi dari penelitian kecerdasan buatan, terutama percobaan untuk menirukan fault-tolerence dan kemampuan untuk belajar dari sistem syaraf biologi dengan model struktur low-level dari otak. Otak terdiri dari sekitar (10.000.000.000) sel syaraf yang saling berhubungan. Sel syaraf mempunyai cabang struktur input (dendrites), sebuah inti sel dan percabangan struktur output (axon). Axon dari sebuah sel terhubung dengan dendrites yang lain melalui sebuah synapse. Ketika sebuah sel syaraf aktif, kemudian menimbulkan suatu signal electrochemical pada axon. Signal ini melewati synapses menuju ke sel syaraf yang lain. Sebuah sel syaraf lain akan mendapatkan signal jika memenuhi batasan tertentu yang sering disebut dengan nilai ambang atau (threshold).



Berikut gambar mengenai sistem saraf manusia:



Sistem saraf yang terdiri dari kumpulan sel saraf, masing-masing terhubung satu sama lain Adapun proses kinerja dari masing-masing sel saraf , secara garis besar digambarkan pada gambar dibawah ini:


ANATOMI DAN MEKANISME KERJA SISTEM SARAF:



Cara Kerja Otak:

Otak manusia terdiri dari 100 milyar sel saraf, yang disebut neuron. Setiap neuron terhubung satu sama lain, membentuk sebuah sistem yang mengola berbagai macam informasi dari setiap stimulus, dari dalam dan luar otak secara berkelanjutan.
Setiap neuron terdiri dari empat bagian utama: sipansis, soma, axon, dan dendrit. Soma merupakan bagian tubuh sel yang berfungsi untuk memproses data. Setiap jaringan saraf berbentuk panjang, serat saraf tipis yang disebut dendrit. Akson yang bertugas mengirim informasi .
Sel saraf menerima informasi , pada pembentukan sinyal elektris dari setiap neuron yang terhubung melintasi 1000 sinapsis, gap yang kecil dapat dibagi menjadi dua sel saraf dan berindak sebagai input.
Suatu sel saraf dapat menerima muatan trigger walaupun signal go, dan ijinkan pesan untuk masuk melewati sel saraf selanjutnya.  Dan stop untuk sinyal pencegahan.

Teknik Neural network merupakan model matematis berbasis fungsi otak. Semua metode Neural Network membagi konsep pada tiap neuron (hidden units) pada setiap modelnya. Beberapa neuron menggambarkan sinapsis sebagai  sambungan biologis. Oleh karena itu, setiap bagian tersembunyi didasari fungsi aktivasi yang dapat mengontrol alur sinyal saraf untuk tingkat berikutnya (bobot positif menstimulasikan stimulus rangsang dan bobot negatif mensimulasikan yang penghambatan). Setiap bagian yang tersembnyi terbentuk melalui persamaan regresi dari proses informasi input ke data keluaran non-linier. Oleh karena itu, jika ada lebih dari satu sel saraf digunakan maka dapat digunakan sebagai neural networking,  dan dapat diterapkan hubungan non-linier. Disebabkan karena hubungan non-linier anatara input dan output, beberapa penulis membandingkan unit Neural network yang tersembunyi sebagai kotak hitam.

KONSEP IMPLEMENTASI  SEL SARAF  PADA NEURAL NETWORK

 



Dari gambar di atas, bisa dilihat ada beberapa bagian dari otak manusia, yaitu :
  • Dendrit (Dendrites) berfungsi untuk mengirimkan impuls yang diterima ke badan sel syaraf.
  • Akson (Axon) berfungsi untuk mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain
  • Sinapsis berfungsi sebagai unit fungsional di antara dua sel syaraf.

Jika diatas tentang struktur syaraf manusia dibawah ini kita akan mengenal struktur neural network. Seperti yang sudah diucapkan diatasi Artificial neural network/neural network/neural network buatan.
Artificial Neural Network mengadopsi mekanisme berpikir sebuah sistem atau aplikasi yang menyerupai otak manusia, baik untuk pemrosesan berbagai sinyal elemen yang diterima, toleransi terhadap kesalahan/error, dan juga parallel processing. Strukturnya ga jauh beda dengan struktur syaraf manusia, berikut penjelasannya :



  • Input, berfungsi seperti dendrite.
  • Output, berfungsi seperti akson.
  • Fungsi aktivasi, berfungsi seperti sinapsis.

Kegunaan Neural Network dalam kehidupan nyata :
  • Mendeteksi golongan darah manusia menggunakan teknik pengolahan citra.
  • Memprediksi pasar saham.
  • Pengontrolan gerakan pada robot / robotik.
  • Menganalisis sel kanker dan masih banyak lagi.
  • Perkiraan Fungsi, atau Analisis Regresi, termasuk prediksi time series dan modeling.
  • Klasifikasi, termasuk pengenalan pola dan pengenalan urutan, serta pengambil keputusan dalam pengurutan.
  • Pengolahan data, termasuk penyaringan, pengelompokan, dan kompresi.


Daftar Pustaka

Rabu, 23 November 2016

Review Film : Pacific Rim (Robot Penyelamat Kota)

Image result for pacific rim poster


Pacific Rim adalah film scifi tentang robot vs monster yang disutradarai oleh Guillermo del Toro, berdasarkan skrip yang ditulis oleh Travis Beacham. Setting film ini di masa depan di mana manusia bisa menjadi pilot robot raksasa untuk melawan monster-monster raksasa yang secara misterius muncul dari kedalaman lautan. Sebuah homage terhadap film-film monster klasik jepang, dikenal sebagai genre kaiju. Del Toro bilang film ini akan menjadi sebuah "surat cinta untuk monster raksasa".

Warner Bros Pictures dan Legendary Pictures menggaet sutradara kenamaan Guillermo del Toro untuk menghadirkan film aksi scifi Pacific Rim yang epic.

Ketika dari lautan muncul banyak makhluk monster raksasa, yang biasa disebut Kaiju, terjadilah perang yang mengorbankan jutaan nyawa dan mengancam kelangsungan hidup manusia. Untuk melawan Kaiju yang berukuran raksasa, maka dikembangkanlah sebuah senjata spesial : robot raksasa, yang disebut Jaeger (dari bahasa jerman, berarti : pemburu). Jaeger dikendalikan oleh 2 pilot yang kedua pikirannya terhubung oleh jembatan syaraf (neural bridge). Tapi kemudian bahkan para Jaeger mulai kewalahan menghadapi gelombang serangan Kaiju. Di saat-saat kritis, para perjuang terpaksa berharap pada dua pahlawan yang tidak diduga, seorang mantan pilot (Charlie Hunnam) dan seorang pilot trainee (Rinko Kikuchi)— yang dipasangkan untuk mengendalikan sebuah Jaeger legendaris dari masa lalu. Mereka berdua menjadi harapan terakhir manusia untuk mencegah kiamat.

Sedih itu, dimana kita mengira ada film yang rasanya biasa aja tapi pas di tonton LUAR BIASA CETAR MEMBAHANA dan kita mau nonton yang full effect with 3D IMAX tapi kenyataan berkata lain T_T Cuma bisa nonton dari laptop aja… huhuhu.

Film ini WAJIB, sekali lagi WAJIIIB DI TONTON!!!!!!

hantaman jaeger ke badan kerasa kerasnya..gelutnya tidak begitu cepat jadi tidak bikin pusing kayak transformer..mungkin karna faktor warna yang ga begitu terang  like transformer..

Ohiya, kalau kalian punya adek yg masih Kecil, yg suka maen robot-robotan definitely they should watch it!!

Is Pacific Rim bad? Absolutely not. Mereka yang memilih untuk menyaksikan Pacific Rim dan mengharapkan deretan adegan spektakuler dari pertarungan antara Kaiju dengan Jaeger jelas akan cukup merasa terpuaskan. Sayangnya, hal tersebut jelas tidak akan menutupi fakta bahwa film ini tersaji dengan tatanan penceritaan yang begitu lemah. Mulai dari deretan karakter hingga plot pengisahan Pacific Rim dihadirkan dengan penggalian yang terlalu dangkal untuk dapat membuat penonton tersadar bahwa film ini juga memiliki elemen-elemen cerita tersebut. But then again… hal inilah yang jelas akan terjadi ketika karakter-karakter manusia dikesampingkan demi kehadiran para karakter robot maupun monster: megah dan spektakuler namun terasa begitu datar dan dingin.

Sekarang kita akan membahas yang terkait dengan tugas yang saya buat, perkembangan AI, Teknologi, dan sejenisnya amat lah bermanfaat bagi manusia diseluruh aspek kehidupan, dari bekerja, alat transportasi, memasak, bahkan untuk kebutuhan perlindungan Negara. Seperti film yang saya beri review tadi mengenai Robot raksasa yang melindungi kota dari serangan para Monster (kaiju) Robot yang dikendalikan oleh 2 pilot dengan kendali Syaraf Otak (neural bridge).

Pada dasarnya penggunaan teknologi yang semakin pesat ini dapat kita manfaatkan jika kita menggunakan untuk kebutuhan yang menguntungkan dan bermanfaat. Tetapi jika kita menggunakan teknologi tersebut untuk keperluan yang buruk maka jadinya akan sangat berbahaya contohnya seperti menggunakan robot untuk keperluan perang antar Negara. Maka dari itu kita harus terus memantau perkemabangan teknologi dan mengetahui fungsi sebenarnya dari teknologi tersebut.


Dan dibawah ini adalah Trailer dari Film yang saya tonton : 




Kamis, 03 November 2016

Latihan Array pada Java

1. Hari dalam seminggu


Buatlah sebuah String array yang akan menginisialisasi 7 hari dalam seminggu. Gunakan perulangan
Sebagai contoh : String days[] = {“Monday”, “Tuesday”….};

Dengan For-Loop

Codingannya :

/**
*
* @author Dimas Raka Setti (13114119) 3KA04
*/

public class vclass1 {
public static void main(String[] args) {
String [] day = {"Monday","Tuesday","Wednesday","Thursday","Friday","Saturday","Sunday"};

for (int i=0; i<day.length;i++){

System.out.println(day[i]);
}


}
}


screenshoot outputnya :


Menggunakan Do-while

public class SemingguDoWhile {

public static void main(String[] args) {
String [] day = {"Monday","Tuesday","Wednesday","Thursday","Friday","Saturday","Sunday"};

int i = 0;
do{
System.out.println(day[i]);
i++;
}while (i<day.length);

}
}

Output:




Menggunakan While-Loop

public class SemingguWhileLoop {
public static void main(String[] args) {
String day[] = {"Monday","Tuesday","Wednesday","Thursday","Friday","Saturday","Sunday"};

int i = 0;

do{
System.out.println(day[i]);
i++;
}while(i<=6);


}
}

Output:




2. Nomor terbesar


Gunakanlah mode konsol / mode GUI, tanyakan kepada user untuk masukan10 nomor. Kemudian gunakan array untuk menyimpan 10 nomor tersebut. tampilkan kepada user input terbesar yang telah diberikan user.


Codingannya :
/**
*
* @author Dimas Raka Setti (13114119) 3KA04
*/
import java.io.BufferedReader;
import java.io.InputStreamReader;
import java.io.IOException;

public class vclass2 {
public static void main(String[] args) {
BufferedReader dataIn = new
BufferedReader (new
InputStreamReader(System.in));

String a = " ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-1 : ");
try{
a = dataIn.readLine();
}
catch(IOException e) { System.out.println(" ");
}
String b =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-2 : ");
try{
b= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String c =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-3 : ");
try{
c= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String d = " ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-4 : ");
try{
d = dataIn.readLine();
}
catch(IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String f =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-5 : ");
try{
f= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String g =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-6 : ");
try{
g= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String h = " ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-7 : ");
try{
h = dataIn.readLine();
}
catch(IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String w =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-8 : ");
try{
w= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String x =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-9 : ");
try{
x= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
String y =" ";
System.out.print("Masukkan nomor ke-10: ");
try{
y= dataIn.readLine ();
}
catch (IOException e) {
System.out.println(" ");
}
// konversi dari string ke integer
int i = Integer.parseInt(a);
int j = Integer.parseInt(b);
int k = Integer.parseInt(c);
int l = Integer.parseInt(d);
int m = Integer.parseInt(f);
int n = Integer.parseInt(g);
int o = Integer.parseInt(h);
int p = Integer.parseInt(w);
int q = Integer.parseInt(x);
int r = Integer.parseInt(y);
//mendapatkan nomor terbesar dengan membandingkannya
i = (j >= i)? j: i;
i = (k >= i)? k: i;
i = (l >= i)? l: i;
i = (m >= i)? m: i;
i = (n >= i)? n: i;
i = (o >= i)? o: i;
i = (p >= i)? p: i;
i = (q >= i)? q: i;
i = (r >= i)? r: i;
System.out.println("Nomor terbesarnya adalah angka = "+i);

}
}

screenshoot outputnya :









3. Buku Alamat


Berikut ini adalah array multidimensi yang menyatakan isi dari sebuah buku alamat:
String entry = {{"Florence", "735-1234", "Manila"},

                       {"Joyce", "983-3333", "Quezon City"},

                       {"Becca", "456-3322", "Manila"}};

Cetak buku alamat tersebut dalam format berikut ini:


Name : Florence
Tel. # : 735-1234
Address : Manila

Name : Joyce
Tel. # : 983-3333
Address : Quezon City


Name : Becca
Tel. # : 456-3322

Codingan :


/**
*
* @author Dimas Raka Setti (13114119) 3KA04
*/

public class vclass3 {

public static void main(String[] args) {

String alamat[][] = {{"Florence", "735-1234", "Manila"}, {"Joyce", "983-3333", "Quezon City"},{"Becca", "456-3322", "Manila"}};

int i=0;
do{
System.out.println("name :" + alamat[i][0] );
System.out.println("Tel. # :" + alamat[i][1] );
System.out.println("Address :" + alamat[i][2] );
System.out.println(" ");

i++;

}

while (i<3);

}
}

screenshoot outputnya:







Sumber :

http://justfrisca.blogspot.co.id/

Jumat, 28 Oktober 2016

How to connect to a MySQL database in Dreamweaver







This video gives a step by step tutorial for b to connecting to a MySQL database in Dreamweaver

i am using DW CS4 (Portable)



Before we Start, we must installed :

Dreamweaver Cs4 :http://kbagi.com/dimas-raka-s/program...

Download XAMPP :https://www.apachefriends.org/downloa...

Selasa, 27 September 2016

Kesimpulan & Tanggapan Tentang Film Ex Machina

Nama    : Dimas Raka Setti
NPM     : 13114119
Kelas    : 3KA04


Film ini menceritakan tentang sosok penemu mesin pencari paling unggul dan terkenal, 'BlueBook', Nathan Bates .Bates hidup di tengah-tengah kehidupan America yang cukup liar, meski mengambil gambar di Norwegia, dan dengan properti yang sebenarnya. Ia sedang mengembangkan sebuah kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) yang mampu bertindak selayaknya manusia. Caleb, merupakan pekerja di BlueBook dan memenangkan hadiah untuk menghabiskan waktu seminggu bersama bosnya, Nathan Bates, yang ternyata 'mengujicobanya' untuk melakukan serangkaian tes bersama proyek yang dikembangkan Bates itu. Dalam sesi inilah, Caleb bertemu dengan Ava, sebuah ciptaan Bates mengenai kecerdasan buatan itu, yang merupakan subyek android yang cantik dan menarik.

Film ini bagus, sulit memang bagi orang awam atau orang yang menyukai film yang simple kurang cocok dengan film ini, Masih membingunkan apakah si robot wanita itu benar2 sedang menipu si laki-laki tersebut agar dia berhasil melarikan diri dari tempat observasi tersebut? Karena si pencipta mengatakan memang dia sengaja mendesain inteligent si robot wanita untuk itu.

Siapa yang sebenarnya jahat? Si pencipta atau si robot wanita? Di dalam seluruh adegan si pencipta terkesan negatif dan brutal terhadap para robot wanita. Tapi si pencipta menjelaskan kalau memang robot wanita tersebut sengaja diperlakukan demikian untuk riset. Tetapi si robot wanita juga terkesan jahat karena dia meninggalkan si laki-laki terkurung didalam tempat riset tersebut.

Kalau menurut saya tidak ada yang jahat/baik di film ini. Film ini bermain di grey area sebenarnya. AVA terbukti ciptaan sempurna karena dia mempunyai insting dasar manusia yaitu SURVIVAL (bertahan hidup). dia memanfaatkan kenaifan Caleb, untuk lari dari fasilitas bawah tanah.

jadi, AVA tak bisa di judge tokoh jahat..

Si CEO juga bukan tokoh jahat, karena terlalu jenius dia menjadi freak

           Memang tidak salah jika Stephen Hawking menolak keras tentang pengembangan AI bisa di bayangkan nantinya seperti apa dunia ini jika dikuasai oleh robot, sudah banyak film yang menggambarkan pengambil ahlian dunia karena kecanggihan teknologi seperti fim Terminator.

           Inti dari film ini adalah kita boleh saja memanfaatkan teknologi tetapi jangan sampai kita dimanfaatkan oleh teknologi.

REVIEW JURNAL "Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2gLite Expert System Shell"



Di ambil dari jurnal yang berjudul :

Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2gLite Expert System Shell
Lina Handayani dan Tole Sutikno
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan
Kampus III UAD Jln. Prof Soepomo, Janturan, Yogyakarta, Telp. (0274) 379418Fax. (0274) 381523

Link Download PDF Jurnlanya : Disini

1.       Identifikasi Masalah

Secara garis besar permasalahan yang harus dihadapi adalah sebagai berikut:
      a)       Kebutuhan masyarakat akan sarana informasi kesehatan, khususnya menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, salah satunya penyakit THT.
      b)      Kebutuhan masyarakat akan sarana pembelajaran yang efektif mengenai dunia kesehatan.
      c)       Kebutuhan masyarakat akan sarana konsultasi, yang dapat membantu mengidentifikasi dini penyakit-penyakit berbahaya, seperti halnya penyakit THT.
      d)      Kebutuhan pemerintah atau instansi kesehatan lainnya terhadap sarana sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
      e)      Pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas mengenai dunia kesehatan, menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan di masyarakat semakin menurun.
      f)        Ketidak-waspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya, dapat menyebabkan terlambatnya penanggulangan penyakit tersebut, sehingga berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.

2.       Tujuan Penelitian

      a)       Memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan menciptakan sebuah sarana penyampaian informasi dan pembelajaran yang efektif menyangkut dunia kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan penyakit-penyakit THT.
      b)      Memahami dan memperoleh model pengetahuan untuk spesifikasi jenis penyakit-penyakit THT.
      c)       Membantu dalam melakukan identifikasi penyakit infeksi secara dini, melalui pengolahan komputer, sehingga penanganan lebih lanjut terhadap penyakit tersebut dapat dengan cepat dilakukan.
      d)      Memberikan gambaran secara umum, penjelasan, dan bila diperlukan dapat menyampaikan asumsi-asumsi kepada masyarakat menyangkut penyakitpenyakit infeksi.
      e)      Pada kondisi tertentu dapat dinilai lebih mengefesiensikan waktu dan menghemat biaya, jika dibandingkan menggunakan tenaga medis atau peralatan medis secara langsung.

3.       Batasan Masalah

Batasan masalah pada pengembangan Portal Informasi adalah mencakup : pengguna (user) beserta pengelolaannya, berita beserta pengelolaannya, artikel beserta pengelolaannya, jajak pendapat (polling) beserta pengelolaannya, kontak admin beserta pengelolaannya, link beserta pengelolaannya, serta penerapan sekuritas.

Batasan masalah pada pengembangan Sistem Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit THT dibatasi pada kategori penyakit-penyakit antara lain : adalah contract ulcers, abses
parafaringeal, abses peritonsiler, barotitis media, deviasi septum, faringitis, kanker laring,
kanker leher dan kepala, kanker leher metastatik, kanker nasofaring, kanker tonsil, laryngitis,
neuronitis vestibularis, osteosklerosis, otitis media akut, meniere, tonsillitis, tumor syaraf
pendengaran, vertigo postular, sinusitis maksilaris, sinusitis frontalis, sinusitis etmoidalis, dan
sinusitis sfenoidalis.

Pengelompokan pengguna (user) dari Portal Informasi dan Sistem Pakar terbagi menjadi : Administrator (pengguna dengan akses penuh), Operator(pengguna dengan akses semi penuh), dan Pengguna umum (user). Pada pengembangannya Portal Informasi dan Sistem Pakar ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis Web HTML dengan “e2gLite Expert System Shell” penjelasan singkat tentang e2gLite Expert System Shell, Pengembangan sebuah sistem pakar dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama adalah dengan membangun sendiri semua komponen di atas, sedangkan cara kedua adalah dengan memakai semua komponen yang sudah ada, kecuali isi basis pengetahuan. Penggunaan cara kedua disebut sebagai membangun sistem pakar dengan shell.

4.       Metode Penelitian

          a.       Metode Hipotesis

Dengan metode hipotesis ini menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah dikenali hanya dengan suatu kesimpulan diagnostik. Diagnosis banding dimulai sejak permulaan wawancara medis dan berlangsung selama melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis banding tersebut akan diperoleh pertanyaanpertanyaan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menentukan pilihan tes-tes serta pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan.

Data yang berhasil dihimpun, akan dipertimbangkan dan diklasifikasikan berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien serta hubungannya terhadap penyakit tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-tanda yang dialami oleh penderita, maka penegakkan diagnosis akan lebih terpusat pada bagian-bagian tubuh tertentu. Dengan demikian penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda tersebut dapat diketahui dengan mudah dan akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai penyakit tertentu.

5.       Landasan Teori

  1. Penyakit THT

THT (Oto Rhino laryngologi) adalah sebuah cabang ilmu kedokteran yang dikenal secara umum menangani permasalahan tentang telinga, Hidung dan Tenggorokan .

Telinga, Hidung dan tenggorokan  merupakan organ yang sangat vital bagi manusia. Dengan itu kita dapat mendengar, menghirup udara segar. Bagi semua yang mempunyai semuanya haruslah bersukur . dan hal terpenting yang patut dilakukan adalah dengan menjaganya. Untuk itu tidak ada salahnya bagi kita bersama-sama mengetahui apa saja penyakit yang biasanya menyerang THT, apa penyebabnya, dan bagaimana cara penanganannya. Karena dengan mengetahui penyakit yang menyerang Telinga hidung dan tenggorokan  mudah-mudahan kita bisa lebih waspada dan lebih bisa menjaga mata kita.

  1. Portal Infromasi

Portal Informasi adalah sekumpulan aplikasi yang melibatkan data yang telah diproses atau diolah, sehingga data-data tersebut dapat saling melengkapi guna dihasilkan bahan informasi baru yang bermanfaat. Dengan dikembangkannya sebuah Portal Informasi, diharapkan segala bentuk kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, serta penyampaian informasi menjadi lebih baik dan efisien. Portal Informasi tidak selalu melibatkan komputer, Portal Informasi yang menggunakan komputer biasa disebut Portal Informasi berbasis komputer. Sebuah Portal Informasi dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyampaikan informasi. Adapun elemen-elemen yang dimiliki sebuah Portal Informasi berbasis komputer adalah sebagai berikut :

1.      Perangkat keras (hardware)
2.      Perangkat lunak (software)
3.      Prosedur
4.      Manusia (brainware)
5.      Basisdata
6.      Jaringan komputer dan komunikasi data

  1. Sistem Pakar

Sistem Pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan(Artificial Intelligence), definisi Sistem Pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana Sistem Pakar menggunakan pengetahuan (knowledge), fakta, dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan. Dalam pengembangan suatu Sistem Pakar, pengetahuan (knowledge) mungkin saja berasal dari seorang ahli, atau merupakan pengetahuan dari media seperti majalah, buku, jurnal, dan sebagainya. Selain itu pengetahuan yang dimiliki Sistem Pakar bersifat khusus untuk satu domain masalah saja. Semakin banyak pengetahuan yang dimasukan kedalam Sistem Pakar, maka sistem tersebut akan semakin baik dalam bertindak, sehingga hampir menyerupai pakar yang sebenarnya.


  1. Tujuan Sistem Pakar

Tujuan dari sebuah Sistem Pakar adalah mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer dan kemudian kepada orang lain (non expert). Aktivitas pemindahan kepakaran adalah :
•   Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lain)
•   Knowledge Representation (ke dalam komputer)
•   Knowledge Inferencing
•   Knowledge Transfering

  1. Arsitektur Sistem Pakar

Komponen-komponen yang terdapat dalam Sistem Pakar tersebut terdiri dari antarmuka pemakai, basis pengetahuan : fakta dan aturan, akuisisi pengetahuan, mekanisme inferensi, workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.

  • Antarmuka Pemakai

Antarmuka pemakai memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi.

  • Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan berisi pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen ini disusun oleh dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan.

  • Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan proses untuk mengumpulkan data pengetahuan terhadap suatu masalah dari sumber pengetahuan (berasal dari pakar atau media seperti majalah, buku, literatur, dll) kedalam komputer. Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk diolah, dipelajari dan diorganisasikan menjadi basis pengetahuan.

  • Mekanisme Inferensi

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi merupakan bagian dari Sistem Pakar yang melakukan penalaran mengenai informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk menformulasikan kesimpulan. Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining).

Dalam pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goaldriven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan (hipotesa) dan selanjutnya dicari aturan-aturan yang memiliki tujuan tersebut dan dicari kesimpulannya (pembuktiannya). Sedangkan pelacakan ke depan merupakan pendekatan yang dimotori oleh data (data-driven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, danselanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Selain teknik penalaran tersebut, diperlukan juga teknik penelusuran data dalambentuk jaringan yang terdiri atas node-node berbentuk pohon. Ada tiga teknik penelusuran data yang digunakan yaitu : depth-first search, breadht-first search dan best first search.

6.       Analisis Kebutuhan Sistem Pakar

  1. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan pada Sistem Pakar untuk spesifikasi penyakit THT  terdiri dari dua macam sumber pengetahuan Fakta dan Aturan. Fakta pengetahuan yang disimpan yaitu : pengetahuan mengenai jenis penyakit THT serta pengetahuan mengenai manifestasi (gejala atau tanda yang muncul) yang menimbulkan penyakit THT tesebut.

7.       Perancangan

  1. Perancangan Basis Data
berhubungan dengan kompatibilitas browser. Microsoft telah mengumumkan pemisahan antara
JVM (Java Virtual Machine) dari versi Internet Explorer yang diinstall mulai sistem operasi
Windows XP. Hal ini akan menyebabkan semua halaman web yang mengandung applet menjadi
gagal untuk diakses, kecuali pengguna secara khusus menginstall JVM.



Shell e2gLite memerlukan 2 buah file, yaitu file halaman web yang berisi applet e2gLite
serta file basis pengetahuan. Kedua file tersebut ditulis dengan format yang telah ditentukan oleh pembuat e2gLite. Untuk file halaman web, formatnya mengikuti standard HTML, namun
pendefinisian applet beserta parameternya diatur sesuai dengan format yang telah ditetapkan
oleh pembuat e2gLite. Pada penelitian ini file halaman web disimpan dengan nama “tht.html”
dan source code-nya adalah sebagai berikut:

<HTML>
<HEAD>
      <TITLE> Pengembangan Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
      <CENTER><H2><font face="Tempus Sans ITC" size="5"><b> Diagnosis Penyakit THT dengan Sistem
Pakar       
      </b></font></H2></CENTER>
  <p><font face="Comic Sans MS">
  <FONT Size=2> Pada Web ini dibangun sistem pakar (expert system) untuk diagnosis penyakit THT&nbsp;
  (Telinga Hidung Tenggorokan). Domain yang diambil pada desain ini adalah 23 jenis penyakit THT dengan
38 gejala
  </FONT>
  <FONT FACE="Arial,Helvetica" Size=2>
  <CENTER>
  </p>
  <P><H3> </H3>
  <APPLET CODE="e2glite.e2g.class" ARCHIVE="e2glite.jar"
         WIDTH=400 HEIGHT=250>
      <PARAM NAME="KBURL" VALUE="tht.kb">
      <PARAM NAME="APPTITLE" VALUE="DIAGNOSIS PENYAKIT THT">
      <PARAM NAME="APPSUBTITLE" VALUE="Oleh: Lina Handayani dan Tole Sutikno">
      <PARAM NAME="BGCOLOR" VALUE="#30FF00">
      <PARAM NAME="STARTBUTTON" VALUE="Mulai Konsultasi">
      <PARAM NAME="DEBUG" VALUE="true"> Browser Anda Tidak Mendukung Applet Java
</APPLET>
</CENTER>
</FONT>
</BODY>
</HTML>

REM Basis Pengetahuan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit THT

RULE [Apakah penyakitnya adalah contract ulcers?]
If [nyeri saat bicara atau menelan] = true and
[suara serak] = true
Then [penyakit] = "contract ulcers"

RULE [Apakah penyakitnya adalah abses parafaringeal?]
If [nyeri saat bicara atau menelan] = true and
[leher bengkak] = true
Then [penyakit] = "abses parafaringeal"

RULE [Apakah penyakitnya adalah abses peritonsiler?]
If [demam] = true and
[sakit kepala] = true and
[nyeri tenggorokan] = true and
[pembengkakan kelenjar getah bening] = true and
[suara serak] = true and
[air liur menetes] = true
Then [penyakit] = "abses peritonsiler"
…...............
…...............



Kesimpulan dan Saran

Setelah mengamati identifikasi masalah yang ada, diantaranya :
  1. Harus lebih banyak dan rinci dalam mengambil data yang di peroleh agar hasil yang didapat lebih akurat dan tepat
  2. Kebutuhan masyarakat akan sarana informasi kesehatan, khususnya menyangkut penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit THT.
  3. Kebutuhan masyarakat akan sarana pembelajaran yang efektif mengenai dunia kesehatan.
  4. Kebutuhan pemerintah atau instansi kesehatan lainnya terhadap sarana sosialisasi, dan penyuluhan kesehatan.
  5. Pengetahuan masyarakat yang sangat terbatas mengenai dunia kesehatan, menyebabkan kelalaian, dan tingkat kesehatan di masyarakat semakin menurun.
  6. Ketidakwaspadaan masyarakat terhadap penyakit-penyakit berbahaya, dapat menyebabkan terlambatnya penanggulangan penyakit tersebut, sehingga berdampak pada keselamatan jiwa masyarakat itu sendiri.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/THT
http://rukunsaputra.blogspot.co.id/2011/05/jenis-jenis-penyakit-tht.html
Firdausy, K., dkk., 2003, ‘’Implementasi Shell E2gLite untuk Sistem Pakar Berbasis Web
Sebagai Alat Bantu Analisis Kelainan Fungsi Jantung Dengan Menggunakan Data
EKG’’ Forum MIPA, Vol. 2 No.1, Universitas Ahamad Dahlan, Yogyakarta.
Frenzel, L.W., 1987, ‘’Crash Course in Artificial Intelligent and Expert System’’ Howard
W.Sams & Co, New York.
Green, L., 1990, ‘’Health Education Planning a Diagnostik Approach’’ The John Hopkin
University, Mayfield Publishing
Handayani, L. dan Sutikno, T.,  2004, ‘’Sistem Pakar Berbasis Web dengan Shell e2gLite untuk
Diagnosis Penyakit Hati’’ Jurnal Telkomnika, Vol.1, No.2, Teknik Elektro Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Turban, Efraim., 1995, ‘’Decision Support and Expert System Management Support System’’
Prentice-Hall, New Jersey,
…….., e2gLite Demonstrations, http://www.expertse2go.com, Expertise2Go, 2007
…….., Penyakit THT dan Gejala-gejalanya, http://cybermed.cbn.net.id/



Senin, 13 Juni 2016

Key Performance Indicator dan Metric


Key Performance Indicator dan Metric



Hampir kebanyakan orang beranggapan ada kesamaan antara Key Performance Indicator (KPI) dan Metric. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena sebenarnya KPI itu adalah metric, tapi tidak semua metric itu adalah KPI. Nah, terus bagaimana menjelaskannya? Jawaban sebenarnya adalah bagaimana membedakan antara metricyang merupakan KPI dan metric yang hanya merupakan ukuran saja / indicator only.

Dari namanya, Key Performance Indicator sudah menyebutkan, performance indicator atau penunjuk kinerja. Contohnya performance suatu proses diukur atau ditunjuk melalui suatu KPI. KPI bukan hanya mengukur suatu panjang, suatu waktu proses, suatu umur alat tetapi lebih tepat ukuran dari suatu performance atau kinerja. Lebih lanjut, KPI merupakan ukuran kunci (key) terhadap bisnis atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya / sambil lalu dari suatu bisnis proses. Dengan demikian, KPI sangat erat berhubungan dengan obyektif dari proses yang akan diukur.

Sebuah organisasi layaknya memiliki banyak metric, namun hanya sedikit KPI. Contoh metric adalah : profitabilitas, pangsa pasar, penjualan, jumlah karyawan dst. Namun KPI merupakan suatu performance metric yang secara nyata dan jelas terkait dengan sasaran strategis organisasi yang mampu mendorong organisasi menerjemahkan strateginya ke dalam terminologi yang bisa dikuantifikasi. Rancangan KPI yang baik memberikan informasi yang dalam, jelas dan tajam mengenai kecenderungan suatu kinerja, sementara itu juga didukung oleh ketersediaan metric yang rinci. KPI yang tepat juga membantu apakah organisasi sudah melakukan hal yang benar dan mengetahui apa yang perlu perbaikan (improvement) atau penyesuaian.

Dengan demikian, tampaklah apa perbedaan dari metric dan KPI :
  • KPI adalah metric, tapi tidak semua metric merupakan KPI.
  • Organisasi memiliki banyak metric, tapi hanya sedikit KPI.
  • Metric dapat berupa suatu ukuran tentang suatu (besaran, jumlah, waktu), tetapi KPI adalah ukuran yang mempunya makna berarti dan kunci (matter most & key)
  • Metric dapat diubah atau tidak dapat diubah melalui suatu aksi. Tetapi KPI sebaiknya harus dapat diubah melalui suatu aksi (actionable). Jangan mengukur sesuatu sebagai KPI jika hal itu tak dapat diubah melalui serangkaian aksi spesifik.

Lalu kapan dan bilamana sebuah metric bisa menjadi KPI? maka KPI adalah metric yang :
  • Outcome-oriented — bukan hanya sekedar output (keluaran dari proses), karena outcome memiliki pengaruh (impact).
  • Target-based — memiliki paling tidak satu nilai sasaran yang sensitif terhadap waktu.
  • Rated / Graded — memiliki nilai ambang (threshold) yang membedakan antara nilai aktual dan target.

Dengan tiga kriteria diatas, dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah metricmemenuhi status sebagai KPI yang membantu untuk tetap fokus pada ukuran tersebut sebagai salah satu kunci menuju kesuksesan organisasi. Deskripsi mengenai kriteria tersebut akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya.

Penyusunan KPI tentunya berdasarkan Visi/Misi, Strategy, Objective, Target / Ukuran (KPI) yang dijadikan standar success area organisasi/perusahaan.
Sebagai contoh, sebuah RS swata memiliki visi/misi dan strategi sbb :

Visi/Misi : Menjadi tempat pelayanan jasa medis yang dikenal masyarakat
Strategy : Meningkatkan pelayanan medis yang akurat, terpercaya dan handal di mata masyarakat melalui perbaikan kualitas manajemen dan tenaga medis yang kompeten
Obyektif :
– Rumah sakit yang bersih, efisien
– Rumah sakit yang dikenal (top of mind) di mata masyarakat
Ukuran :
– Tingkat kepuasan pelanggan/pasien rumah sakit (%)
– Sertifikasi Manajemen RS secara nasional dan internasional
Target : 
– Pasien puas dengan pelayanan diatas 90% dalam 5 tahun
– Sertifikasi nasional 2010, Sertifikasi internasional 2013

Dengan adanya tujuan/visi/misi serta strategy maupun objective yang jelas, tentunya mudah dibuatkan KPI (target/measurement) sebagai ukuran kesuksesan organisasi tersebut. Nantinya KPI tersebut bisa diturunkan kembali (cascading) menjadi KPI unit/section sampai individunya.



Manfaat Penerapan KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)

Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah :

• Melalui metode KEY PERFORMANCE INDICATORS maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai.

• Melalui penentuan key performance indicators (KPI) secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

• Melalui penetapan KEY PERFORMANCE INDICATORS yang obyektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan secara lebih transparan dan sistematis.

• Hasil skor KEY PERFORMANCE INDICATORS yang obyektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai. Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya lebih bagus akan mendapat reward, sebaliknya yang kerjanya kurang baik akan mendapat punishment.

Sumber :https://ilmusdm.wordpress.com/2007/11/29/key-performance-indicator-dan-metric-sebuah-pengenalan/
http://strategimanajemen.net/2011/01/31/contoh-pengertian-dan-manfaat-key-performance-indicators/

Jumat, 29 April 2016

Manajemen Hubungan Bisnis

PENDAHULUAN DAN CAKUPAN

Keberhasilan jangka panjang dari penyedia layanan Teknologi Informasi (TI) tergantung pada hubungan dengan pelanggan. Seperti di banyak aspek kehidupan lainnya, hubungan jangka panjang yang efektif membutuhkan komitmen dan usaha dari kedua belah pihak dalam rangka mengembangkan dan menjaga kepercayaan dan pemahaman yang akan mendukung hubungan melalui masa-masa baik dan buruk.


Dalam arti luas hubungan antara pelanggan dan penyedia layanan TI meliputi spektrum penuh dari interaksi bisnis antara mereka, dari hal-hal operasional berkaitan dengan pemberian layanan dan kinerja operasional, melalui isu-isu taktis, seperti mengembangkan persyaratan atau mungkin kasus bisnis untuk baru atau diubah layanan, untuk pengembangan strategi jangka panjang. Bab 13 buku ini menjelaskan bagaimana manajemen tingkat layanan (Service Level Management) (SLM) menyediakan platform untuk mengelola hubungan relatif terhadap isu-isu taktis operasional dan tingkat yang lebih rendah. Bab ini menjelaskan cara manajemen hubungan bisnis (Business Relationship Management) (BRM) digunakan untuk menyelaraskan kegiatan penyedia layanan dengan kebutuhan pelanggan dengan ing pembangunan, memperkuat dan mempertahankan hubungan untuk isu-isu strategis dan tingkat yang lebih tinggi taktis, dan bagaimana BRM berhubungan dengan lainnya proses ITIL.

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan utama dari BRM adalah untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang efektif, produktif antara pelanggan dan penyedia layanan, didirikan pada pemahaman dari pelanggan dan kebutuhan bisnis. Ini berarti lebih dari bereaksi terhadap kebutuhan pelanggan baru. Hal ini lebih mendalam daripada ini. Ini adalah tentang memahami pelanggan, strategi dan bisnis driver yang cukup untuk dapat antisipasi dan mempengaruhi kebutuhan pelanggan seperti keadaan berubah. Seperti ITIL menempatkan "manajemen hubungan bisnis adalah proses yang memungkinkan manajer hubungan bisnis untuk menyediakan link antara penyedia layanan dan pelanggan pada tingkat strategis dan taktis." Pelanggan dan penyedia akan memiliki kepentingan bersama dalam memastikan bahwa pelanggan memahami nilai penawaran layanan dan memiliki harapan yang realistis dari mereka. Untuk hubungan seperti itu untuk bekerja di sana harus ada komitmen, kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran di kedua sisi, dan pada kali ini akan memerlukan penyedia layanan untuk terbuka dan jujur ​​tentang pelanggan, misalnya dalam kaitannya dengan kewajiban pelanggan telah gagal memenuhi.

BRM harus mencapai sejumlah tujuan jika hubungan itu untuk menyampaikan. Ini harus jelas didasarkan pada pemahaman yang memadai tentang pelanggan sehingga penyedia layanan dapat mengembangkan kemampuan dan sumber daya untuk merespon dalam jangka waktu yang dapat diterima untuk perubahan kebutuhan pelanggan dan prioritas pelanggan, dan, jika relevan, untuk membantu pelanggan mengembangkan persyaratan baru dalam balasan. Penyedia layanan akan dapat mengantisipasi, setidaknya, bagaimana kebutuhan pelanggan dapat berubah sesuai keadaan, mengidentifikasi bagaimana adanya layanan baru atau layanan yang diubah atau adanya teknologi baru yang mungkin bisa membantu pelanggan merespon secara efektif, untuk mengubah atau meningkatkan kinerja pelayanan penyedia layanan. Keselarasan antara pelanggan dan penyedia layanan, dan wawasan ini memberikan penyedia layanan, akan memungkinkan penyedia layanan untuk mengidentifikasi konflik nyata atau potensial antara bagian yang berbeda dari organisasi pelanggan sendiri dan membantu menyelesaikan atau menanggulanginya. BRM menempatkan tuntutan pada kedua penyedia layanan dan pelanggan. BRM harus terus menunjukkan nilai hubungan tidak hanya melalui memenuhi tujuan yang dibahas di atas, tetapi juga dengan memastikan bahwa penyedia layanan memenuhi kewajibannya untuk kinerja pelayanan dan kualitas, mencapai tingkat tinggi kepuasan pelanggan dalam proses, antara lain dengan memberikan respon yang efektif terhadap pujian dan keluhan.

PRINSIP-PRINSIP UMUM

Dasar untuk BRM


Penyebaran BRM didasarkan pada argumen bahwa kedua penyedia layanan dan pelanggan akan mendapatkan manfaat dari hubungan yang berusaha untuk menyelaraskan kegiatan penyedia layanan dengan mengembangkan kebutuhan bisnis pelanggan dan meningkatkan pemahaman pelanggan persembahan penyedia layanan dan nilai mereka untuk bisnis pelanggan. Hal ini bertentangan dengan pandangan bahwa hubungan pemasok-pelanggan secara fundamental permusuhan di alam. BRM membutuhkan komitmen, sehingga kedua belah pihak harus menilai nilai BRM sebelum penggelaran sumber daya untuk itu. Masalah utama bagi pelanggan akan apakah hubungan bisnis cukup penting untuk membuat berharga. Hubungan antara pelanggan dan penyedia layanan komoditas di pasar yang kompetitif akan memiliki lebih sedikit panggilan untuk manajemen terstruktur dari mana layanan ini kompleks dan kepentingan strategis bagi pelanggan. penyedia layanan serupa akan ingin fokus pada pelanggan besar atau pelanggan yang memiliki kepentingan strategis bagi mereka.

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan perhatian utama bagi BRM karena begitu untuk banyak proses SM lainnya. Namun, kepuasan pelanggan untuk BRM kurang tentang memberikan layanan kepada target yang disepakati untuk garansi dan utilitas dari sekitar memastikan bahwa pelanggan menerima layanan yang mendukung tujuan bisnisnya. Fokus untuk BRM akan di desain dan penyediaan layanan yang menambah nilai nyata bagi pelanggan dengan biaya yang wajar baik dalam hubungan dengan nilai jasa menyampaikan dan biaya layanan serupa dari pesaing.

Manajemen Hubungan Bisnis dan Manajemen Tingkat Layanan

Perbedaan fokus antara BRM dan proses lainnya diilustrasikan oleh perbedaan antara manajemen BRM dan layanan tingkat (SLM). Kedua proses prihatin dengan hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan dengan menjamin terbentuknya bahwa pelanggan senang dengan apa yang disampaikan. Fokus dari SLM Areon menempa perjanjian dengan pelanggan pada tingkat layanan yang akan dikirimkan untuk layanan tertentu dan, dengan memastikan tingkat layanan ini terpenuhi, pada pencapaian tingkat yang dapat diterima dari kepuasan pelanggan. Ini berarti memastikan bahwa semua proses SM, kontrak yang mendukung dan perjanjian tingkat operasional mendukung pencapaian SLA. BRM membangun hubungan dengan pelanggan yang berfokus pada isu-isu tingkat strategis dan lebih tinggi, berusaha untuk menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis pelanggan dan berada dalam kemampuan penyedia layanan untuk memberikan. Kepuasan pelanggan adalah ukuran utama keberhasilan BRM, tapi ini adalah kepuasan pelanggan dinyatakan dalam nilai jasa kepada pelanggan.

Portofolio Pelanggan

Agar efektif, BRM harus menjaga informasi yang up-to-date pada pelanggan. Perlu memahami siapa pelanggan benar-benar, khususnya dalam organisasi pelanggan yang lebih besar di mana pelanggan nyata dan pengambil keputusan mungkin tidak sama dengan pengguna layanan utama. Dalam rangka untuk memahami nilai layanan kepada organisasi pelanggan dan dampak perubahan layanan, penyedia layanan membutuhkan informasi yang solid pada pengguna layanan dan bagaimana bisnis pelanggan tergantung pada layanan yang mereka terima. penyedia kebutuhan informasi untuk menilai nilai pelanggan khusus untuk bisnis sendiri berdasarkan penggunaan dan pendapatan masa lalu dan diprediksi sungai. Hal ini akan mempengaruhi keputusan BRM pada sumber daya penyedia akan mendedikasikan untuk BRM untuk pelanggan tertentu. Pengetahuan tentang strategi dan rencana bisnis pelanggan memungkinkan BRM untuk memposisikan diri, dalam hal sumber daya dan kemampuan LNB, untuk menghadapi perubahan permintaan pelanggan. BRM harus mengumpulkan dan memelihara semua informasi ini dalam portofolio pelanggan, informasi dasar yang logis berisi informasi pelanggan yang cukup untuk memberikan BRM yang efektif.

Portofolio Perjanjian Pelanggan

Bagian dari informasi yang dibutuhkan pelanggan menyangkut perjanjian antara penyedia layanan dan pelanggan. Ini adalah sumber utama informasi yang dibutuhkan oleh BRM dan dapat dianggap logis sebagai komponen dari Portofolio pelanggan. Dalam prakteknya, bagaimanapun, yang terbaik adalah dikelola oleh manajemen tingkat layanan, yang membawa tanggung jawab untuk negosiasi dan menjaga SLA untuk memastikan bahwa semua kontrak pelanggan dan perjanjian lainnya yang dikelola secara terpusat dalam rangka untuk memastikan bahwa penyedia layanan tidak melakukan komitmen itu tidak dapat memenuhi . Untuk penyedia layanan internal perjanjian akan non-kontrak, sedangkan untuk penyedia layanan eksternal perjanjian akan kontrak. Tergantung pada sifat dan skala penyedia layanan, perjanjian mungkin perjanjian standar yang diterapkan untuk semua pelanggan atau perjanjian dinegosiasikan secara terpisah dengan masing-masing pelanggan.

KEGIATAN UTAMA

Kegiatan utama dari BRM:

  • memahami pelanggan dan tujuan bisnis dan bagaimana mewujudkan persyaratan layanan; 
  • membantu pelanggan merumuskan persyaratan untuk layanan baru dan mengembangkan kasus bisnis pelanggan untuk investasi di dalamnya; 
  • mengidentifikasi perubahan yang dapat mempengaruhi pelanggan menggunakan atau persyaratan untuk layanan; 
  • mengidentifikasi perkembangan teknologi dan hal-hal terkait yang dapat memberikan kesempatan bagi layanan yang lebih baik atau biaya yang lebih rendah bagi pelanggan; 
  • memastikan bahwa pengiriman dan penyelenggaraan jasa, termasuk, misalnya, transisi ke dalam operasi penuh, terus mengenali dan memenuhi kebutuhan bisnis pelanggan; 
  • mengukur tingkat kepuasan pelanggan dengan proses BRM dan kinerja penyedia layanan secara keseluruhan; 
  • berurusan dengan laporan layanan, keluhan, komentar dan umpan balik lain untuk menjamin penyediaan efektif dan perbaikan berkesinambungan dari layanan yang diberikan. 




HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA

Pentingnya untuk BRM portofolio pelanggan dan portofolio perjanjian pelanggan dibahas sebelumnya dalam bab ini. Selain ini, BRM memanfaatkan berikut:

  • Portofolio layanan IT : ini digunakan oleh BRM untuk merekam informasi tentang kesempatan baru bagi pelanggan BRM, sebagai sumber informasi tion untuk membantu BRM mengevaluasi layanan baru atau diubah dan untuk melacak kemajuan dan status perkembangan layanan bagi pelanggan. 
  • Portofolio Proyek: ini memberikan informasi lebih detail tentang status proyek direncanakan atau sedang berlangsung sehubungan dengan layanan baru atau diubah untuk pelanggan. 
  • Portofolio Aplikasi: ini memberikan informasi tentang ada applications IT, fungsi yang mereka berikan, orang-orang yang mengembangkan mereka dan orang-orang yang mendukung dan mengelolanya. 
Layanan Manajemen Portofolio

BRM akan bekerja sama dengan manajemen portofolio layanan, menggunakan informasi yang diadakan di portofolio layanan untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk memanfaatkan penawaran layanan yang ada atau memanfaatkan perkembangan di dalam pipa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Di mana portofolio layanan yang ada secara tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, maka akan diperlukan untuk mengembangkan penawaran layanan baru. BRM akan bekerja dengan pelanggan untuk mengartikulasikan kebutuhan strategis dan hasil yang diinginkan, menentukan pola aktivitas bisnis, mengidentifikasi stakeholder, mengembangkan kasus bisnis dan memastikan bahwa dana yang memadai tersedia. Ini akan bekerja dengan manajemen portofolio layanan internal untuk menentukan apakah penyedia layanan memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menyampaikan.

Ketersediaan, Kapasitas, Manajemen Tingkat Pelayanan dan Kesinambungan Layanan IT

BRM perlu bekerja sama dengan tim desain layanan untuk memastikan bahwa layanan yang dirancang terus memberikan utilitas didefinisikan dan garansi, bekerja sama dengan tim proyek untuk memperjelas atau memperluas persyaratan dan menyelesaikan konflik. Selama tahap ini BRM akan bekerja dengan ketersediaan dan kapasitas manajemen untuk membantu mereka memahami apa yang pelanggan membutuhkan dan mengapa, terus bekerja dengan pelanggan untuk mengembangkan dan memperbaiki pola aktivitas bisnis dan untuk mengartikulasikan dan menyetujui persyaratan untuk pemulihan bencana / kelangsungan bisnis. Bekerja bersama manajemen tingkat layanan, BRM juga akan berperan dalam pengembangan perjanjian tingkat layanan dan mendapatkan komitmen dari pelanggan untuk proses SLM. BRM memiliki peran penting untuk bermain dalam memastikan persyaratan pelanggan untuk kelangsungan bisnis yang benar dipahami dan dimasukkan ke dalam IT Service Continuity Management.

Manajemen perubahan, perencanaan transisi dan dukungan, manajemen pengetahuan, dan melepaskan dan manajemen penyebaran

BRM akan memastikan bahwa permintaan perubahan disampaikan atas nama pelanggan dan bahwa kepentingan pelanggan sepenuhnya terwakili dalam proses manajemen perubahan. BRM juga akan terlibat dalam memastikan pelanggan di negara yang cukup kesiapan untuk menerima layanan baru, tidak hanya dalam hal menyetujui dan mengvalidasi rencana tes penerimaan pengguna dan kriteria dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tes, tetapi juga di hal membuat perubahan yang diperlukan untuk proses dan prosedur melalui manajemen perubahan bisnis. Ini akan terlibat dengan pelanggan dalam mengembangkan rencana pelatihan dan pendidikan, dan termasuk pelanggan dalam pengembangan rencana pengelolaan pengetahuan. BRM juga akan bekerja dengan pelanggan dalam kaitannya untuk melepaskan dan manajemen penyebaran untuk memastikan bahwa pelanggan memahami rilis dan penyebaran rencana, dampaknya terhadap operasi-operasi dan risiko yang terkait. BRM akan perlu mengkonfirmasi bahwa ada cukup 'ditayangkan' dan dukungan awal kehidupan di tempat, pelatihan yang telah cukup dan cocok untuk tujuan dan bahwa pelanggan memiliki informasi lengkap tentang kesalahan dikenal dan memahami berdiri bagaimana ini dapat mempengaruhi pengoperasian layanan baru.

Peningkatan Pelayanan Terus-Menerus

pengukuran kepuasan pelanggan merupakan kegiatan utama untuk BRM seluruh siklus hidup. Pelanggan pengukuran kepuasan, manajemen tingkat layanan dan proses perbaikan tujuh langkah semua akan mengidentifikasi peluang untuk layanan baikan ment, seperti yang akan pertemuan antara pelanggan dan BRM untuk meninjau laporan layanan. Diskusi pada tingkat strategis yang lebih akan mengidentifikasi daerah-daerah di mana layanan perlu dimodifikasi, diganti atau dihentikan dalam menanggapi driver perubahan eksternal, seperti undang-undang baru dan peraturan, mengembangkan kompetisi atau berbagai kondisi ekonomi.

Manajemen keuangan untuk layanan TI


BRM membantu manajemen keuangan untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang mereka dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siap untuk membayar untuk mereka. BRM membantu pelanggan memahami kebijakan penyedia layanan TI keuangan, biaya, risiko dan isu-isu lainnya, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia layanan diterjemahkan ke dalam biaya pelanggan. Kritis, BRM dapat membantu pelanggan memahami implikasi keuangan dari keputusan perencanaan jangka panjang.

Metrik

Kinerja BRM diukur dalam kaitannya dengan kegiatan utama dan indikator kinerja utama mencerminkan ini:

  • Dokumentasi tujuan bisnis pelanggan dan hasil bisnis yang diinginkan setuju dengan pelanggan dan cocok untuk masukan ke dalam portofolio layanan. 
  • Selesai dan menandatangani-off persyaratan untuk layanan baru dan kasus bisnis pelanggan untuk penggunaannya. 
  • Didokumentasikan bukti identifikasi perubahan yang mungkin berdampak pada layanan ered telah dijalankan dan respon penyedia layanan untuk mereka. 
  • Peluang untuk mengeksploitasi perkembangan teknologi baru dan inovasi lainnya diidentifikasi, dinilai bekerja sama dengan pelanggan, didokumentasikan dan dicatat dalam portofolio layanan. 
  • Dokumentasi bukti bahwa disampaikan layanan secara efektif dan efisien memenuhi kebutuhan pelanggan. 
  • penilaian Regular kepuasan pelanggan menunjukkan tingkat tinggi duduk- isfaction, misalnya, melalui bisnis yang berulang dan rekomendasi positif kepada pelanggan potensial lainnya. 
  • bukti terdokumentasi bahwa peningkatan pelayanan yang terus-menerus dicapai dalam menanggapi dan melalui analisis laporan layanan, keluhan, komentar dan umpan balik lainnya. 

PERAN

Peran dalam BRM, yang mungkin atau mungkin tidak ditugaskan untuk satu orang, adalah pemilik proses hubungan bisnis dan manajer proses hubungan bisnis. Yang pertama adalah bertanggung jawab untuk kinerja yang tepat dari proses BRM dalam kaitannya dengan tujuan dan kebijakan yang disepakati dan standar untuk kegiatan operasi nya. Kedua dari dua peran ini prihatin dengan manajemen operasional proses BRM. Apakah sesuai untuk dua peran ini harus digabungkan dalam satu orang tergantung pada skala organisasi dan struktur dalam kaitannya dengan proses SM lainnya. organisasi penyedia layanan yang lebih besar mungkin memiliki beberapa manajer hubungan bisnis, mungkin digambarkan sebagai manajer account, yang akan melaporkan kepada manajer proses BRM dan memiliki tanggung jawab untuk pelanggan utama tunggal atau untuk kelompok pelanggan.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_teknologi_bisnis
Book of ITServiceManagement
https://images.google.com/

Kalo copas tolong follow Bloggernya dulu ya / tinggalkan komentar terimakasi atas kerja samanya^^ (Follback2 kuy :v)